Keboncinta.com-- Untuk tahun ini, Jaringan GUSDURian kembali menggelar acara Temu Nasional Jaringan GUSDURian Tahun 2025. Sekjen Kemenag, Kamaruddin Amin turut hadir dalam kegiatan yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (29/08/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri ratusan peserta dari berbagai daerah, serta tokoh nasional seperti Istri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid, Direktur Jaringan GUSDURian Alissa Wahid, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi, dan jajaran pejabat lintas kementerian serta masyarakat umum.
Dalam acara tersebut, Sekjen Kemenag menyampaikan penghormatan mendalam terhadap warisan perjuangan almarhum KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurutnya, Gus Dur bukan hanya tokoh bangsa, melainkan juga figur sentral Indonesia yang telah berperan besar dalam demokrasi, kesetaraan, kemanusiaan, dan toleransi.
"Beliau memberikan pengetahuan kepada kita semua mengenai hubungan antara agama dan negara. Beliau juga menjadi tokoh representatif mengenai Islam yang rahmatan lil alamin," ungkap Sekjen Kemenag.
Selanjutnya, Kamaruddin Amin mengaitkan perjuangan Gus Dur dengan pesan universal dalam Al-Qur’an. Ia mengutip Surat Al-Mumtahanah ayat 8 yang menekankan pentingnya berbuat baik dan berlaku adil terhadap sesama.
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil,” tuturnya.
Menurut Kamaruddin, ayat ini sejalan dengan nilai-nilai yang selalu diperjuangkan Gus Dur, yaitu keadilan, toleransi, dan penghargaan terhadap kemanusiaan tanpa memandang perbedaan.
“Nilai-nilai inilah yang menjadi pondasi kita dalam menjaga kerukunan dan membangun kehidupan berbangsa yang inklusif,” ujarnya.
Sekjen juga menyampaikan apresiasi kepada Jaringan GUSDURian yang terus menghidupkan semangat pluralisme dan kebangsaan.
“Saya berterima kasih kepada GUSDURian yang telah mempromosikan dan memperjuangkan nilai-nilai yang menjadi landasan kita dalam berbangsa dan bernegara. Upaya ini sangat penting untuk menjaga Indonesia tetap kokoh sebagai rumah bersama,” ujarnya.
Kegiatan Temu Nasional Jaringan GUSDURian 2025 bukan hanya menjadi ajang refleksi, tetapi juga ruang strategis bagi para aktivis, tokoh agama, dan masyarakat sipil untuk memperkuat sinergi dalam merawat demokrasi serta membangun peradaban yang penuh kedamaian.
Kementerian Agama berkomitmen untuk selalu bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk jaringan GUSDURian, dalam menjaga kerukunan, memperjuangkan kesetaraan, serta meneguhkan nilai-nilai Islam yang menyejukkan.***