Khazanah
M. Fadhli Dzil Ikram

Sejarah Penamaan Rabiul Awal, Bulan Kelahiran Rasulullah SAW

Sejarah Penamaan Rabiul Awal, Bulan Kelahiran Rasulullah SAW

02 September 2025 | 01:09

keboncinta.com --- Saat ini umat Islam memasuki bulan Rabiul Awal, bulan yang memiliki keistimewaan karena menjadi waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak sholawat sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah SAW.


1. Asal-usul Nama Rabiul Awal

Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Umat Islam di berbagai belahan dunia menyambutnya dengan penuh kegembiraan karena bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Lalu, bagaimana sejarah penamaannya? Menurut penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI), kata rabi’ dalam bahasa Arab memiliki makna yang cukup luas. Kata ini digunakan baik untuk menyebut musim maupun bulan.

  • Dalam konteks musim, sebagian orang Arab menyebut rabi’ sebagai musim semi, sementara sebagian lainnya menyebutnya sebagai musim gugur.

  • Dalam konteks bulan, rabi’ merujuk pada dua bulan berturut-turut setelah Safar, yaitu Rabiul Awal dan Rabiul Akhir. Keduanya dinamakan demikian karena terjadi pada masa peralihan antara musim semi dan musim gugur.

Untuk membedakan antara rabi’ (musim) dan rabi’ (bulan), orang Arab menggunakan kata syahr (bulan), sehingga penamaannya menjadi syahru rabi’ al-awwal (bulan Rabiul Awal) dan syahru rabi’ al-akhir (bulan Rabiul Akhir).
(Lihat: Jawwad Ali, Al-Mufasshal fi Tarikhil Arab Qablal Islam, juz 16, hlm. 76).


2. Penjelasan dalam Al-Qur’an tentang Jumlah Bulan

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menegaskan bahwa jumlah bulan dalam setahun adalah dua belas, sejak diciptakannya langit dan bumi:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

Artinya:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
(QS. At-Taubah [9]: 36).

Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan mengutip pendapat Syekh Alamuddin As-Sakhawi yang menjelaskan alasan penamaan bulan-bulan Hijriah, termasuk Rabiul Awal dan Rabiul Akhir, yaitu karena pada masa itu orang Arab biasa menetap di rumah-rumah mereka ketika musim semi tiba.
(Lihat: Tafsir Ibnu Katsir, Darut-Thayyibah, juz 4, hlm. 146).


3. Pandangan Para Ulama tentang Penamaan Rabiul Awal

Menurut Al-Biruni, kedua bulan ini dinamakan rabi’ karena pada saat itu bunga-bunga bermekaran, udara lembab, dan hujan sering turun. Di wilayah Al-Biruni, kondisi ini mirip musim gugur (kharif), sedangkan orang Arab menamakannya rabi’ (musim semi).
(Lihat: Al-Biruni, Al-Atsar al-Baqiyah ‘anil Qurun al-Khaliyah, hlm. 69).


4. Keutamaan Bulan Rabiul Awal dan Anjuran Bersholawat

Bulan ini istimewa karena menjadi waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:

وُلِدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ
Artinya:
“Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin.”
(HR. Muslim).

Maka, memperbanyak sholawat di bulan ini adalah amalan yang sangat dianjurkan, karena Allah SWT berfirman:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
(QS. Al-Ahzab [33]: 56).

Artinya:
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Selain itu, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
Artinya:
“Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.”
(HR. Muslim).


Kesimpulan

Bulan Rabiul Awal memiliki nilai sejarah yang besar bagi umat Islam.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna