keboncinta.com -- Minggu, 13 Juli 2025, Menteri Agama Nasaruddin Umar menghadiri Sannipata Nusantara Umat Buddha Indonesia 2025 di Ruang Auditorium Kantor Kemenag di Jalan MH. Thamrin Jakarta Pusat.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Nasaruddin Umar, beberapa pejabat Kementerian Agama, tokoh agama, dan ratusan Umat Buddha dari berbagai kelompok.
Saat konferensi pers, ia mengatakan, "Ini adalah kesempatan untuk duduk bersama dan bertukar pikiran seperti yang kita lakukan saat ini guna membicarakan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi umat manusia dan tantangan masa depan."
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta ini mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha karena telah membantu menyelesaikan masalah bangsa.
Menurutnya, untuk memikirkan masa depan bangsa yang semakin kompleks, kita perlu melibatkan tokoh agama, masyarakat, dan adat. Negara ini tidak bisa dikelola hanya oleh pemerintah.
Para tokoh umat Buddha hadir ke acara tersebut untuk memberikan doa dan pemikiran rasional dan emosional dalam upaya mewujudkan Indonesia yang maju.
Dia menyatakan, "Terutama menjelang Indonesia Emas 2045, yang kita capai dengan penuh harapan."
Pada kesempatan yang sama, Nasaruddin Umar juga berbicara tentang rumah singgah atau vila di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, yang dirusak oleh sejumlah warga pada Jumat (27/6/2025), saat sekelompok anak-anak Kristen tengah melarikan diri.
Semoga masalah tersebut tidak terjadi lagi. "Tiba-tiba muncul peristiwa yang mengusik perhatian kita," katanya.
Ia bersyukur bahwa masalah itu telah selesai karena semua orang terlibat dalam penyelesaiannya. Menurutnya, peristiwa itu memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat secara keseluruhan.
"Kesalahpahaman yang diselesaikan secara emosional tidak akan menghasilkan solusi yang baik. Sebaliknya, itu hanya akan membuat Anda menyesal kemudian," katanya.
Dia mengatakan, "Mari kita jadikan setiap peristiwa sebagai pembelajaran. Dari situ, kita akan semakin matang dalam kehidupan berbangsa. Ini penting agar generasi mendatang tidak mengulangi kesalahan yang sama."
Disela-sela acara Sannipata Nusantara Umat Buddha Indonesia 2025, yang diadakan di Ruang Auditorium Kantor Kemenag, menerima rekor MURI.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag menerima penghargaan Rekor Dunia MURI atas pembacaan serentak 423 Syair Kitab Suci Dhammapada oleh 2.569 orang dari 34 provinsi di Indonesia.
Menurut Nasaruddin Umar, memberikan penghargaan terhadap prestasi adalah hal yang baik.
Dia mengatakan bahwa penghargaan tidak boleh diberikan pada hal-hal yang tidak menciptakan nilai-nilai kemanusiaan. Jika kita tidak memberikan penghargaan pada hal-hal yang produktif dan progresif, orang akan kehilangan keinginan untuk berbuat baik.
Nasaruddin Umar mengatakan bahwa tujuan MURI adalah untuk mendorong semua orang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. "Dan itu adalah anjuran semua agama, serta menjadi bagian dari semangat bangsa kita."