Pendidikan
M. Fadhli Dzil Ikram

Seorang Hakim MK Mengatakan Tugas Guru Berat: Mengajar Sampai Nyebokin

Seorang Hakim MK Mengatakan Tugas Guru Berat: Mengajar Sampai Nyebokin

15 Agustus 2025 | 04:48

Hakim Mahkamah Konstitusi Arief Hidayat mengatakan bahwa guru memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada dosen, terutama di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD).

Dalam sidang pemeriksaan perkara uji materi Pasal 30 ayat (4) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yang menetapkan batas usia pensiun guru 60 tahun, Arief Hidayat menyampaikan pernyataan ini. Staf Ahli Bidang Regulasi dan Antar Lembaga Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Biyanto, menyampaikan pernyataan ini.

Sri Hartono, seorang guru di SMA Negeri 15 Semarang, Jawa Tengah, meminta uji materi ini untuk melihat apakah perbedaan batas usia pensiun antara guru dan dosen menciptakan ketidakadilan.  Menurut UU tersebut, usia pensiun dosen adalah 65 tahun, dan usia guru besar adalah 70 tahun.

Arief Hidayat mengatakan bahwa pernyataan pemerintah mengandung paradoks yang memerlukan penjelasan lebih lanjut. Paradoksnya adalah bahwa guru hanya berfungsi untuk mendidik, berada di kelas, menyiapkan materinya di rumah, dan hanya melakukan pendidikan.  Usia pensiunnya lebih pendek.  Kenapa yang lebih berat tidak boleh sampai di usia yang lebih tua, sementara yang lebih ringan tidak boleh? Ini hanya karena pendidikan.  Dia meminta alasan yang mendalam untuk ini.

Dalam persidangan, Biyanto menjelaskan bahwa beban kerja dosen secara mendasar berbeda dengan guru karena perguruan tinggi memiliki tridharma, yaitu pendidikan atau pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dosen hanya berkonsentrasi pada aspek pendidikan atau pembelajaran, tetapi tidak dibebani dengan tanggung jawab untuk melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Di MTs Alurwatul Wutqo Bulurejo, Jombang, Dewi Rosita Rusdi melakukan penelitian yang disebut "Pengaruh Usia Guru, Pengalaman Dalam Mengajar, dan Tingkat Pendidikan Guru Terhadap Profesionalitas Kinerja Guru". Biyanto juga memberikan presentasinya.  Studi ini menemukan bahwa ada hubungan antara pertambahan usia guru dan penurunan karakteristik fisik tertentu.  Guru mulai mengalami penurunan fungsi fisik pada rentang usia 30 hingga 45 tahun, yang dapat berdampak pada kualitas kinerja di kelas.

Kajian lain yang diberikan oleh pemerintah berjudul Effects of Age on Teachers' Self-Efficacy: Evidence from Secondary Schools oleh Silvester JO Odanga dan Peter JO Aloka.  Ini menunjukkan efikasi diri guru atau keyakinan terhadap kemampuan mereka untuk mengelola dan melaksanakan tugas pembelajaran, yang berkorelasi erat dengan faktor usia.

Arief, yang telah mengajar selama lebih dari empat puluh tahun, mengatakan bahwa tugas guru sebenarnya lebih sulit daripada tugas dosen karena dia memiliki siswa yang cenderung belajar sendiri.

Arief menyatakan bahwa jika dosen memilih apakah siswanya mudheng (paham-red) atau tidak, maka siswa harus belajar sendiri dan lebih banyak mandiri. Namun, jika guru, mereka mendidik sejak awal.  Selain itu, guru PAUD memiliki tanggung jawab yang lebih besar daripada dosen karena mereka mengajarkan hal-hal seperti nyewoki.  Itu benar jika dosen berpura-pura menyeboki semua hal yang tidak masuk akal pada saat itu.

Tags:
pendidikan

Komentar Pengguna