keboncinta.com --- Kalimat Bismillahirrahmanirrahim sering kita ucapkan setiap memulai aktivitas. Tapi tahukah Anda siapa nabi pertama yang menuliskan basmalah secara lengkap? Temukan jawabannya dalam Al-Qur’an dan sejarahnya di sini.
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim adalah doa pembuka penuh berkah yang berarti “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” Basmalah bukan hanya sekadar ucapan, melainkan permohonan pertolongan kepada Allah SWT, Dzat yang Maha Agung.
Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk memulai setiap perbuatan dengan basmalah. Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan Bismillah, maka ia terputus (kurang berkah).” (HR. Abu Dawud)
Namun, pertanyaannya: siapakah nabi pertama yang menuliskan kalimat Bismillahirrahmanirrahim secara lengkap? Jawabannya termaktub dalam Al-Qur’an.
Dalam buku Dakwah bi Al-Qalam Nabi Muhammad SAW karya Mustafirin, disebutkan bahwa setiap surat Rasulullah SAW selalu diawali dengan basmalah, bahkan ketika ditujukan kepada orang-orang kafir.
Awalnya, tulisan basmalah tidak langsung sempurna. Menurut riwayat Al-Sya’bi yang dikutip Suf Kasman, tahapannya sebagai berikut:
Tahap awal: Rasulullah SAW menulis “Bismikallahumma” (Dengan nama-Mu ya Allah).
Setelah turunnya QS. Hud ayat 41:
وَقَالَ ٱرْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا وَمُرْسَىٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
“Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Rasulullah mulai menulis “Bismillahi”.
Setelah turunnya QS. Al-Isra ayat 110:
قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
“Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al-asmaaul husna…”
Rasulullah menulis “Bismillahirrahman”.
Setelah turunnya QS. An-Naml ayat 30:
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
“Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Barulah kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” lengkap dan digunakan secara konsisten.
Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-Azhim menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman AS adalah nabi pertama yang menulis Bismillahirrahmanirrahim secara lengkap, sebagaimana disebutkan dalam QS. An-Naml ayat 30.
Kisahnya terjadi ketika Nabi Sulaiman AS mengirim surat kepada Ratu Balqis (penguasa negeri Saba’) melalui burung hudhud. Surat tersebut diawali dengan Bismillahirrahmanirrahim, kemudian perintah agar Ratu Balqis tidak sombong dan berserah diri kepada Allah.
Isi ayat:
إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
“Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Naml: 30)
Setelah membaca surat itu, Ratu Balqis akhirnya memutuskan untuk tunduk kepada perintah Nabi Sulaiman AS.
Sejak turunnya ayat tersebut, Rasulullah SAW selalu mengawali setiap surat dengan basmalah, yang kemudian menjadi sunnah bagi umat Islam.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ فَهُوَ أَبْتَرُ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan Bismillah, maka ia terputus (kurang berkah).” (HR. Abu Dawud)
Artinya, setiap aktivitas yang dimulai dengan basmalah akan mendapat berkah dan pertolongan dari Allah SWT.
Kalimat Bismillahirrahmanirrahim memiliki sejarah panjang, dari “Bismikallahumma” hingga sempurna seperti sekarang. Nabi Sulaiman AS tercatat dalam Al-Qur’an sebagai nabi pertama yang menulis basmalah secara lengkap. Rasulullah SAW pun menjadikannya pembuka dalam setiap suratnya, dan kita dianjurkan meneladani hal ini dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu a’lam bish-shawab.