Berita
Rahman Abdullah

Silaturahmi bersama Tokoh Agama di Garut, Menag Kenalkan Kurikulum Cinta dalam Pembelajaran Pendidikan Islam

Silaturahmi  bersama Tokoh Agama di Garut, Menag Kenalkan Kurikulum Cinta dalam Pembelajaran Pendidikan Islam

17 Juli 2025 | 08:31

Keboncinta.com-- Dalam penyampaian nilai-nilai keilmuan tentang keagamaan yang luhur, tentunya seorang pendidik diharuskan melakukan proses pembelajaran yang tepat dan mengutamakan keluhuran akhlak dalam penyampaian ilmu kepeda para muridnya.

Dalam kunjungannya ke Garut, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak para tokoh agama di Kabupaten Garut untuk mengenalkan kurikulum cinta dalam pendidikan agama. Pesan disampaikan Menag di Aula Pondok Pesantren Al Musaddadiyah, Garut, Jawa Barat.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir, Kepala Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan SDM (BMBPSDM) Ali Ramdhani, Bupati Garut Abdusy Syakur, Plt Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat Ali Abdul Latif, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Garut Saepullah, serta Pembina Pondok Pesantren Al Musaddadiyah Tantowi Jauhari Musaddad.

"Apa yang dimaksud kurikulum cinta? Bagaimana mengajarkan agama, tapi tidak mengajarkan kebencian kepada orang beragama lain," jelas Menag, Selasa (16/7/2025).

Menag beranggapan, pendidikan agama yang terdapat unsur indoktrinasi perbedaan atau kebencian dapat merusak keharmonisan dan keutuhan bangsa. Ia menekankan pentingnya penanaman nilai cinta kasih sejak dini agar Indonesia tetap utuh dalam kedamaian antar sesama.

“Apa jadinya bangsa Indonesia kalau anak-anak kita diajarkan indoktrinasi perbedaan oleh guru-guru agamanya? Maka dari itu, kita perlu mengajarkan cinta sejati agar Indonesia tetap utuh,” sambungnya.

Kemudian, Menag juga menjelaskan refleksi mendalam terkait ajaran Al-Qur’an. Ia menuturkan bahwa jika Al-Qur’an dipadatkan menjadi satu nilai inti, maka kata kuncinya tidak lain ialah cinta.

“Ada analisis bahwa kalau Al-Qur’an itu dipadatkan, maka pemadatannya adalah dengan surah Al-Fatihah, 7 ayat. Dipadatkan lagi, pemadatannya adalah ayat yang pertama, yaitu Bismillahirrahmanirrahim. Intinya basmalah itu adalah ar-Rahman dan ar-Rahim. Rahman dan Rahim ini berasal dari akar kata yang sama, rahima. Apa artinya rahima? Cinta," terang Menag.

"Jadi Al-Qur'an itu kalau dipadati dengan satu kata, maka kosa katanya itu adalah cinta,” imbuhnya.

Kemudian, Menag juga mengimbau bahwa agama sejatinya membawa pesan kasih sayang, bukan kebencian. “Jadi kalau ada orang mengajarkan agama tapi mengajarkan kebencian, itu bukan mengajarkan agama, tapi mengajarkan kebalikan dari agama,” ungkapnya.

Menag menutup pernyataannya dengan kembali menegaskan akan pentingnya keselarasan antara pemahaman agama dengan perilaku umat. Semakin dekat hubungan seseorang dengan agamanya, semakin damai kehidupan yang seharusnya terwujud.

“Semakin berjarak antara umat dengan agamanya, maka semakin banyak kejahatan yang terjadi. Semakin menyatu antara penganut dengan agamanya, maka semakin indah kehidupannya. Inilah tentang kita,” tutup Menag.

Kegiatan silaturahmi di Garaut tersebut menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan tokoh agama dalam membangun harmoni sosial, sekaligus menegaskan kembali peran pesantren dan lembaga keagamaan dalam menumbuhkan nilai-nilai cinta kasih dalam kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di Indonesia ini.***

Sumber: Kemenag RI

Tags:
pendidikan berita nasional Pendidikan Islam penuh kasih

Komentar Pengguna