Sejarah
Rahman Abdullah

Sultan Bahadur Shah Zafar: Raja Penutup Dinasti Mughal, Berakhir Diasingkan Penjajah Inggris ke Rangoon

Sultan Bahadur Shah Zafar: Raja Penutup Dinasti Mughal, Berakhir Diasingkan Penjajah Inggris ke Rangoon

23 September 2025 | 16:02

Keboncinta.com-- Kesultanan Mughal adalah dinasti besar di wilayah Asia Selatan yang didirikan oleh Babur pada abad ke-16 masehi, dinasti ini menjadi salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah India. Namun, seiring berjalannya waktu, kejayaan dari kekaisaran ini mulai menunjukkan penurunannya.

Pada abad ke-19 M, Kesultanan Mughal telah kehilangan banyak kekuatan politik dan militer, dan pada puncak kemundurannya. Sultan yang terakhir memerintah dalam kapasitas yang lebih simbolik daripada sebagai penguasa sejati.

Sultan terakhir dinasti Mughal ini adalah Bahadur Shah II, atau yang dikenal dengan nama Bahadur Shah Zafar.

Bahadur Shah Zafar lahir pada 24 Oktober 1775 dengan nama Mirza Abu Zafar. Ia merupakan putra dari Akbar Shah II, seorang penguasa Mughal yang lemah yang lebih banyak mengandalkan pengaruh Inggris daripada kekuatan kerajaannya sendiri.

Sejak awal, Bahadur Shah Zafar tidak dipersiapkan untuk menjadi penguasa karena pada masa itu, kekuatan politik di India sudah banyak diambil alih oleh pemerintah kolonial Inggris.

Setelah ayahnya wafat pada tahun 1837, Bahadur Shah Zafar naik tahta sebagai sultan Mughal yang baru. Namun, meskipun memiliki gelar raja, kekuasaannya sangat terbatas.

Pemerintahan Inggris di India, yang dikenal dengan sistem Raj Inggris, telah mengendalikan sebagian besar wilayah India. Bahadur Shah Zafar hanyalah figur simbolis tanpa kekuatan politik nyata.

Walau dalam kondisi yang sulit, Bahadur Shah Zafar berusaha mempertahankan martabat dinasti Mughal. Namun, pada tahun 1857, terjadi pemberontakan besar yang dikenal dengan nama Pemberontakan Sepoy 1857 (juga dikenal sebagai Perang Kemerdekaan India 1857 atau Revolusi 1857).

Pemberontakan ini dimulai sebagai protes terhadap kebijakan Inggris yang semakin menindas, termasuk masalah agama, pajak, dan peraturan yang membatasi kebebasan masyarakat India.

Bahadur Shah Zafar, yang meskipun sudah sepuh dan lebih banyak terlibat dalam kegiatan sastra daripada politik, akhirnya dipaksa untuk terlibat dalam pemberontakan ini.

Banyak pejuang nasionalis India yang menantikan peran simbolis dari sultan terakhir Mughal untuk memimpin perlawanan terhadap Inggris. Walaupun tidak memiliki kekuatan militer yang memadai, Bahadur mendukung perjuangan melawan penjajah tersebut.

Namun, perjuangan yang mereka lakukan ini akhirnya gagal. Pasukan Inggris berhasil menghancurkan pasukan pejuang India, dan pada tahun 1858, kekaisaran Mughal secara resmi berakhir.

Setelah perjuangan rakyat India 1857 di bawah pimpinan Bahadur gagal, Bahadur Shah Zafar akhirnya diadili oleh pihak Inggris.

Meskipun tidak secara langsung terlibat dalam tindakan kekerasan, ia dianggap bertanggung jawab atas pemberontakan tersebut. Sehingga pada tahun 1858, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan dibawa ke Rangoon (sekarang Yangon, Myanmar). Di sana, ia menghabiskan sisa hidupnya dalam pengasingan jauh dari istana dan tanah airnya.

Pada akhirnya, Bahadur Shah Zafar meninggal pada 21 September 1862 di Rangoon. Dengan wafatnya Bahadur Shah Zafar, Sultan terakhir Mughal, maka berakhirlah dinasti Mughal yang pernah menguasai hampir seluruh India selama lebih dari tiga abad.

Kejatuhan Zafar juga menandai berakhirnya era kemegahan dan kekuasaan kerajaan Mughal, yang digantikan oleh dominasi Inggris yang semakin menguat di wilayah India.

Meski kekuasaan Mughal telah jatuh, tapi warisan budaya dan sastranya tetap hidup dalam sejarah India dan masih bisa dinikmati sampai sekarang.***

Tags:
Internasional Sejarah Islam

Komentar Pengguna