keboncinta.com --- Salah satu syarat sah ibadah seperti shalat adalah suci dari hadats besar dan kecil. Karena itu, setiap muslim harus mengetahui tata cara mandi wajib (ghusl) setelah keluar mani, baik karena mimpi basah, hubungan suami istri, atau sebab lainnya.
Dalam kitab Safînatun Najâh dijelaskan bahwa hadats besar terjadi karena beberapa hal, seperti:
Melahirkan (wilâdah), baik diikuti nifas atau tidak
Haid
Nifas
Keluar mani (baik sengaja atau tidak)
Berhubungan badan, walaupun tidak keluar mani
Selain itu, orang yang meninggal dunia wajib dimandikan, sebagaimana ketentuan fardhu kifayah dalam syariat Islam.
Mandi wajib setelah keluar mani disebut mandi junub. Junub adalah keadaan ketika seseorang terkena hadats besar karena janabah, yaitu:
Keluar mani, baik sengaja maupun tidak
Berhubungan intim, meskipun tanpa keluar mani
Hal ini sesuai dengan firman Allah:
ููุฅูู ูููุชูู ู ุฌูููุจูุง ููุงุทูููููุฑููุง
“Dan jika kamu junub maka mandilah.” (QS. Al-Maidah: 6)
Juga berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ุฅูุฐูุง ุฌูููุณู ุจููููู ุดูุนูุจูููุง ุงูุฃูุฑูุจูุนู ุซูู ูู ุฌูููุฏูููุง ููููุฏู ููุฌูุจู ุงููุบูุณููู
“Apabila seorang suami telah berhubungan dengan istrinya, maka wajib mandi (ghusl).” (HR. Muslim)
Niat mandi wajib harus dilakukan bersamaan dengan guyuran air pertama. Bacaan niatnya:
ููููููุชู ุงููุบูุณููู ููุฑูููุนู ุงููุญูุฏูุซู ุงููุฃูููุจูุฑู ู
ููู ุงูููุฌููุงุจูุฉู ููุฑูุถูุง ููููู ุชูุนูุงููู
Nawaitul-ghusla liraf’il แธฅadatsil-akbari minal-janâbati fardlan lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah karena Allah ta‘ala.”
Boleh juga menggunakan niat lebih ringkas:
ููููููุชู ุงููุบูุณููู ููุฑูููุนู ุงููุญูุฏูุซู ุงููุฃูููุจูุฑู ููุฑูุถูุง ููููู ุชูุนูุงููู
Niat ketika mengguyurkan air pertama kali
Membasuh seluruh tubuh sehingga air merata, termasuk pangkal rambut dan lipatan kulit
Menurut Imam al-Ghazali dalam Bidâyatul Hidâyah, sunnah-sunnah mandi junub meliputi:
โ
Membasuh kedua tangan tiga kali
โ
Membersihkan najis terlebih dahulu
โ
Berwudhu sebelum mandi
โ
Mengguyur kepala tiga kali
โ
Mengguyur tubuh bagian kanan kemudian kiri
โ
Menyela rambut dan bulu
Setelah mandi, dianjurkan membaca:
ุฃูุดูููุฏู ุฃููู ูุงู ุฅููููู ุฅููุงูู ุงูููููู ููุญูุฏููู ูุงู ุดูุฑูููู ูููู ููุฃูุดูููุฏู ุฃูููู ู
ูุญูู
ููุฏูุง ุนูุจูุฏููู ููุฑูุณููููููุ ุงููููููู
ูู ุงุฌูุนูููููู ู
ููู ุงูุชูููููุงุจูููู ููุงุฌูุนูููููู ู
ููู ุงููู
ูุชูุทููููุฑูููู
Artinya: “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan orang yang suci.”
Hukum asalnya adalah mandi wajib dilakukan segera setelah hadats besar, terutama sebelum shalat. Namun, boleh menunda selama tidak melampaui batas waktu shalat fardhu.
Dalilnya, hadis dari Aisyah RA:
ููุงูู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุตูุจูุญู ุฌูููุจูุง ุซูู ูู ููุบูุชูุณููู ููููุตููููู
“Rasulullah ๏ทบ pernah berada dalam keadaan junub saat fajar, lalu beliau mandi dan shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan hadis ini, boleh menunda mandi sampai menjelang shalat Subuh, selama belum masuk waktu shalat berikutnya.
Namun, dianjurkan untuk berwudhu sebelum tidur jika belum mandi, berdasarkan hadis Nabi ๏ทบ:
ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃูุญูุฏูููู ู ุฃููู ููููุงู ู ูููููู ุฌูููุจู ููููููุชูููุถููุฃู
“Jika salah seorang di antara kalian ingin tidur dalam keadaan junub, maka hendaklah ia berwudhu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Doa yang dimaksud adalah niat mandi wajib. Niat ini dibaca dalam hati ketika memulai mandi dan diucapkan bersamaan dengan mengguyurkan air pertama kali ke tubuh. Berikut bacaan niatnya:
Arab:
ููููููุชู ุงููุบูุณููู ููุฑูููุนู ุงููุญูุฏูุซู ุงููุฃูููุจูุฑู ู
ููู ุงููุฌูููุงุจูุฉู ููุฑูุถูุง ูููููฐูู ุชูุนูุงููู
Latin:
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala
Artinya:
“Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah Ta'ala.”
Niat mandi wajib untuk perempuan sama seperti laki-laki, yaitu:
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala.
Artinya: “Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah Ta'ala.”
Niat ini dilakukan dalam hati saat mengguyurkan air pertama kali ke tubuh, karena merupakan salah satu dari dua rukun mandi wajib:
Niat
Meratakan air ke seluruh tubuh
Ya, mandi wajib tetap sah meskipun tidak mendahului dengan wudhu, karena wudhu termasuk bagian dari mandi itu sendiri. Rukun mandi hanya ada dua, yaitu niat dan membasuh seluruh tubuh dengan air. Wudhu sebelum mandi adalah sunnah yang dianjurkan untuk menyempurnakan mandi, tetapi bukan syarat sah.
Ya, mengeluarkan mani secara sengaja seperti melalui masturbasi atau onani umumnya dianggap dosa dalam Islam, terutama menurut mayoritas ulama mazhab Syafi'i dan Maliki. Walaupun ada perbedaan pendapat terkait tingkatannya, para ulama sepakat bahwa perbuatan ini tidak terpuji dan sebaiknya dihindari.