Kebon Cinta
M. Panji Maulana

Yayasan Pesantren Kebon Cinta Gelar Syukuran 7 Tahun dengan Tema Multibahasa

Yayasan Pesantren Kebon Cinta Gelar Syukuran 7 Tahun dengan Tema Multibahasa

07 Juli 2025 | 00:31

Keboncinta.com-Yayasan Pesantren Kebon Cinta akan menggelar tasyakuran dalam rangka memperingati usia ke-7 tahun berdirinya pesantren tersebut. Perhelatan yang bertajuk “Macahol Milangkala Pi7ung Taun Pesantren Wirausaha Kebon Cinta” ini mengangkat tema unik dan sarat makna, memadukan berbagai bahasa daerah sebagai refleksi akar dan semangat keberagaman pesantren.

Frase “Macahol” berasal dari bahasa Penagan, Kecamatan Mendobarat, Kabupaten Bangka, yang berarti ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan anugerah.

“Milangkala” diambil dari bahasa Sunda yang berarti ulang tahun atau peringatan, sementara “Pi7ung Taun” berarti tujuh tahun dalam bahasa Cirebon.

Gabungan ketiga unsur bahasa ini mencerminkan identitas kebudayaan para pengasuh dan lokasi pesantren yang berada di wilayah perbatasan Cirebon yang menggunakan Bahasa Cirebon dan Majalengka yang menggunakan Bahasa Sunda, serta asal muasal pendirinya yang merupakan putra daerah dari Pulau Bangka.

Dalam momentum syukuran tersebut, akan ditampilkan berbagai penampilan santri yang mencerminkan kreativitas, hasil karya, serta proses pembelajaran selama mondok.

Acara puncak ini diselenggarakan ada hari Sabtu, 12 Juli 2025, sekaligus menjadi penutup dari rangkaian Dwi Pekan Kreativitas Santri dan Siswa, sebuah agenda tahunan yang rutin diadakan selama masa libur semester, sebagai ruang bagi santri untuk tetap produktif, ceria, dan berekspresi.

Ketua Yayasan, Ny. Hj. Ade Laelina, S.Pd, dalam keterangannya menyampaikan bahwa mengelola Pesantren Kebon Cinta selama tujuh tahun bukanlah perkara mudah.

 Komitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermanfaat, terjangkau, dan tidak memberatkan menjadi prinsip utama yang terus dijaga sejak awal berdiri.

“Tujuh tahun ini adalah perjalanan penuh tantangan. Tapi harapan dan cinta selalu menjadi penguat utama kami,” ujar Bu Nyai Ade. Ia juga menambahkan, “Kebon Cinta dengan segala kekurangan dan keterbatasannya sampai hari ini telah menjadi sarana introspeksi, koreksi, belajar dan mencintai bagi kami.”

Dengan semangat keberagaman, cinta, dan kemandirian, Kebon Cinta terus meneguhkan diri sebagai pesantren wirausaha yang tidak hanya membina spiritualitas, tapi juga memberdayakan santri untuk siap mandiri dalam kehidupan sosial dan ekonomi.***

 

Tags:
Kebon Cinta pitung taun tasyakur macahol milangkala

Komentar Pengguna