Kesehatan
Azzahra Esa Nabila

Dampak Negatif Buah Durian bagi Kesehatan: Manfaat yang Perlu Dibatasi

Dampak Negatif Buah Durian bagi Kesehatan: Manfaat yang Perlu Dibatasi

13 Desember 2025 | 12:30

Durian dikenal sebagai buah dengan cita rasa khas dan kandungan energi yang tinggi. Di balik manfaat nutrisinya, durian juga memiliki sejumlah dampak negatif bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan atau oleh kelompok tertentu. Kandungan gula, lemak, dan kalori yang relatif tinggi menjadikan durian sebagai buah yang perlu dikonsumsi dengan penuh kehati-hatian, terutama dalam konteks kesehatan metabolik.

Salah satu dampak utama konsumsi durian berlebihan adalah lonjakan kadar gula darah. Durian mengandung karbohidrat sederhana dalam jumlah cukup tinggi, sehingga dapat meningkatkan glukosa darah dengan cepat. Bagi penderita diabetes atau individu dengan resistensi insulin, konsumsi durian dalam porsi besar berpotensi memperburuk kontrol gula darah dan meningkatkan risiko komplikasi metabolik. Oleh karena itu, durian tidak direkomendasikan sebagai buah konsumsi bebas bagi kelompok ini.

Durian juga memiliki kandungan kalori dan lemak yang tinggi dibandingkan buah lain. Dalam 100 gram durian, terkandung energi yang jauh lebih besar daripada apel, pepaya, atau jeruk. Asupan kalori berlebih yang tidak diimbangi dengan aktivitas fisik dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan dan akumulasi lemak tubuh. Dalam jangka panjang, kondisi ini berhubungan dengan meningkatnya risiko obesitas dan penyakit kardiometabolik.

Dari sisi pencernaan, durian dapat menimbulkan gangguan lambung dan rasa tidak nyaman jika dikonsumsi berlebihan. Kandungan serat yang cukup tinggi, dikombinasikan dengan tekstur dan senyawa sulfur alami pada durian, dapat memicu perut kembung, mual, atau rasa penuh pada sebagian orang. Individu dengan riwayat gangguan lambung, seperti gastritis atau sindrom iritasi usus, cenderung lebih sensitif terhadap efek ini.

Durian juga dikenal memiliki efek meningkatkan suhu tubuh secara subjektif. Walaupun istilah “buah panas” lebih banyak berasal dari perspektif budaya, secara fisiologis durian memang meningkatkan produksi energi dan metabolisme karena kandungan kalorinya yang tinggi. Pada kondisi tertentu seperti setelah melahirkan, saat demam, atau ketika tubuh sedang mengalami peradangan konsumsi durian berlebihan dapat memperburuk rasa tidak nyaman dan kelelahan.

Interaksi durian dengan alkohol juga menjadi perhatian penting. Beberapa kajian biokimia menunjukkan bahwa senyawa sulfur dalam durian dapat menghambat kerja enzim aldehyde dehydrogenase, enzim yang berperan dalam metabolisme alkohol. Akibatnya, konsumsi durian bersamaan dengan alkohol berpotensi meningkatkan risiko mual, muntah, jantung berdebar, dan reaksi toksik lain yang membahayakan tubuh.

Selain itu, kandungan kalium durian yang cukup tinggi dapat menjadi masalah bagi individu dengan gangguan ginjal. Pada kondisi fungsi ginjal yang menurun, tubuh kesulitan mengeluarkan kelebihan kalium, sehingga berisiko menyebabkan hiperkalemia kondisi serius yang dapat memengaruhi irama jantung.

Secara keseluruhan, durian bukanlah buah yang harus dihindari sepenuhnya, tetapi perlu dikonsumsi secara terkontrol dan bijak. Porsi kecil dan frekuensi yang jarang relatif aman bagi individu sehat. Namun, bagi penderita diabetes, gangguan ginjal, masalah pencernaan, atau mereka yang sedang dalam kondisi pemulihan tubuh, durian sebaiknya dibatasi, agar manfaat nutrisinya tidak berubah menjadi risiko kesehatan.

Tags:
Kesehatan Tubuh

Komentar Pengguna