Lifestyle
Vini Dwi Jayati

Menjalani Hari Tanpa Harus Selalu Baik-Baik Saja

Menjalani Hari Tanpa Harus Selalu Baik-Baik Saja

13 Desember 2025 | 18:51

Keboncinta.com-- Di tengah maraknya media sosial yang kini dapat diakses oleh siapa saja, kita sering disuguhkan dengan gambaran hidup yang tampak selalu bahagia dan kuat. Senyum, pencapaian, dan kata-kata positif seolah menjadi standar yang harus ditunjukkan setiap hari. Padahal, tidak apa-apa jika kita jujur mengakui bahwa kita sedang merasa lelah. Tidak semua hari harus berjalan baik, dan tidak semua perasaan harus disembunyikan.

Makna “Tidak Selalu Baik-Baik Saja”

Hidup tidak selalu berjalan sesuai dengan rencana yang telah kita susun. Sebaik apa pun perencanaan dibuat, akan selalu ada hal-hal yang melenceng dari harapan. Pada titik ini, kita belajar untuk ikhlas menerima keadaan. Rasa lelah, sedih, bingung, atau kecewa bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari pengalaman manusia. Semua orang pernah mengalaminya, dan itu wajar.

Menerima bahwa diri kita tidak selalu baik-baik saja adalah bentuk kejujuran emosional. Dengan menerima, kita memberi ruang pada diri sendiri untuk bernapas dan memulihkan diri.

Mengapa Kita Merasa Harus Selalu Baik?

Ada beberapa alasan mengapa banyak orang merasa harus selalu terlihat kuat.

Pertama, pengaruh media sosial dan budaya toxic positivity. Media sosial kerap menjadi panggung pertunjukan, di mana kebahagiaan dan kekuatan ditampilkan sebagai tontonan. Kesedihan dan kelelahan sering kali dianggap sesuatu yang harus disembunyikan.

Kedua, ekspektasi lingkungan seperti keluarga, sekolah, maupun pekerjaan. Ketika seseorang jarang menunjukkan kesedihan atau kemarahan, lingkungan cenderung menganggapnya selalu baik-baik saja dan mampu menghadapi apa pun. Tanpa disadari, ekspektasi ini justru menekan.

Ketiga, ketakutan dianggap lemah atau merepotkan orang lain. Banyak orang memilih diam dan berpura-pura kuat karena takut menjadi beban. Padahal, mengakui rasa lelah adalah hal yang manusiawi. Ketika kita capek, tidak ada salahnya mengatakan bahwa kita memang sedang capek.

Dampak Memendam Perasaan

Seseorang yang sering terlihat kuat dan ceria belum tentu benar-benar baik di dalam dirinya. Perasaan yang terus dipendam dapat menimbulkan berbagai dampak.

Kelelahan mental dan emosional menjadi dampak yang paling sering muncul. Terlalu sering memaklumi orang lain dan mengabaikan diri sendiri membuat energi terkuras tanpa disadari.

Selain itu, memendam perasaan juga dapat menimbulkan rasa kosong atau kehilangan arah. Ketika emosi tidak pernah diungkapkan, seseorang bisa merasa hampa dan jauh dari dirinya sendiri.

Hubungan dengan orang lain pun menjadi kurang jujur. Kebiasaan mengatakan “aku baik-baik saja” meski tidak demikian membuat jarak emosional semakin lebar.

Belajar Menerima Hari yang Tidak Baik

Menerima hari yang tidak baik bukan berarti menyerah, melainkan berdamai dengan keadaan.

Tags:
Kesehatan Mental Peduli Diri Kejujuran Emosional Hidup Manusiawi

Komentar Pengguna