Keboncinta.com-- Harapan para pencari kerja di sektor pemerintahan kembali menguat seiring munculnya sinyal resmi dari sejumlah lembaga strategis negara.
Meski jadwal pendaftaran belum diumumkan secara terbuka, dukungan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi indikasi kuat bahwa seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2026 tengah dipersiapkan.
Pernyataan para pimpinan lembaga ini menandai langkah awal menuju pembukaan formasi baru yang dinanti ribuan calon aparatur sipil negara di seluruh Indonesia. Lampu hijau pertama datang dari Kementerian Keuangan.
Wakil Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, menyampaikan bahwa Kemenkeu dipastikan akan mendapatkan alokasi formasi dalam seleksi CPNS 2026. Namun, terdapat perubahan fokus dalam rekrutmen kali ini.
Baca Juga: Mengenal Narsisme: Batas Tipis antara Cinta Diri Sehat dan Obsesi Berlebihan
Jika sebelumnya Kemenkeu membuka sekitar 1.100 formasi untuk peserta non-lulusan Politeknik Keuangan Negara STAN, maka pada CPNS 2026 formasi tersebut akan dikhususkan bagi lulusan STAN.
“Next-nya lowongan CPNS 2026 STAN semua. Karena 1.100 sebelumnya sudah direkrut dari luar STAN,” ujar Purbaya pada Jumat, 14 November 2025.
Meski demikian, peluang bagi pelamar dengan latar belakang pendidikan sekolah menengah atas (SMA) masih terbuka.
Permintaan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Djaka Budi Utama, mengisyaratkan kemungkinan adanya formasi lapangan yang membutuhkan kualifikasi khusus.
Hal ini membuka harapan baru bagi calon pelamar yang memenuhi kebutuhan operasional di unit kerja tertentu.
Baca Juga: Libur Nataru untuk Guru? Kemendikdasmen Tegaskan SE 14/2025 Hanya Atur Kegiatan Murid
Dukungan terhadap seleksi CPNS 2026 juga datang dari sektor riset dan inovasi. Kepala BRIN, Arif Satria, menyatakan komitmennya untuk mengajukan usulan formasi baru kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
BRIN berencana membuka formasi periset di sejumlah bidang prioritas nasional, antara lain nanoteknologi, genomics, antariksa, sains material, dan teknologi keberlanjutan.
Bidang-bidang ini dinilai krusial untuk mendukung daya saing Indonesia di tingkat global.
“Ya, kita akan berjuang ke Kementerian PANRB agar bisa menambah jumlah periset, khususnya untuk bidang-bidang yang kita perlukan,” kata Arif Satria pada Selasa, 21 November 2025.
Kepala BRIN juga menyoroti masih rendahnya jumlah periset di Indonesia. Saat ini, Indonesia hanya memiliki sekitar 300 periset per satu juta penduduk.
Baca Juga: Kenaikan Gaji PNS 2026 Jadi Agenda Nasional, Keputusan Final Segera Ditentukan
Angka tersebut jauh tertinggal dibandingkan negara maju yang rata-rata memiliki sekitar 4.000 periset per satu juta penduduk, sehingga penguatan sumber daya manusia riset menjadi kebutuhan mendesak.
Dengan adanya dukungan terbuka dari Kemenkeu dan BRIN, arah seleksi CPNS 2026 semakin terlihat jelas meski pengumuman resmi pemerintah belum dirilis.
Bagi calon pelamar, kondisi ini menjadi sinyal penting untuk mulai mempersiapkan diri, menyesuaikan kualifikasi dengan kebutuhan formasi, serta aktif mengikuti informasi dari sumber resmi.
CPNS 2026 tidak hanya menjadi peluang kerja, tetapi juga momentum pengabdian bagi generasi profesional yang siap memperkuat birokrasi dan kemajuan nasional.***