Keboncinta.com-- Selama sejarah peradaban manusia, perang selalu meninggalkan jejak penderitaan, kehancuran, dan kisah tragis dalam skala besar.
Salah satu konflik paling dahsyat yang pernah dialami umat manusia adalah Perang Dunia Kedua, sebuah perang global yang mengubah wajah dunia secara fundamental.
Perang Dunia Kedua menjadi salah satu babak paling kelam sekaligus paling menentukan dalam sejarah modern.
Dimulai pada tahun 1939, konflik ini bukan sekadar pertarungan antarnegara, melainkan benturan ideologi, ambisi kekuasaan, serta ketahanan dan keberanian manusia dalam menghadapi kehancuran massal.
Dunia pada masa itu seakan terbelah menjadi dua kutub besar. Di satu sisi berdiri Blok Sekutu, yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet.
Baca Juga: Revisi UU ASN 2023 Ubah Arah PPPK, Rekrutmen Kembali ke Jalur Profesional
Di sisi lain, Blok Poros yang terdiri dari Jerman Nazi, Italia Fasis, dan Kekaisaran Jepang, berupaya memperluas pengaruhnya melalui agresi militer dan penaklukan wilayah.
Perang Dunia Kedua dipicu oleh invasi Jerman Nazi ke Polandia pada 1 September 1939. Tindakan agresif tersebut mendorong Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman, menandai dimulainya konflik berskala global.
Dalam waktu singkat, perang meluas ke hampir seluruh penjuru dunia, melibatkan Eropa, Asia, Afrika, hingga Samudra Pasifik.
Di Eropa, Jerman di bawah kepemimpinan Adolf Hitler melancarkan strategi perang kilat atau blitzkrieg yang berhasil menaklukkan sejumlah negara dalam waktu singkat.
Sementara itu, di kawasan Asia-Pasifik, Kekaisaran Jepang memperluas wilayah kekuasaannya dengan menyerang Cina, Asia Tenggara, dan pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor pada 1941, yang kemudian menyeret Amerika Serikat masuk ke dalam perang.
Baca Juga: Sinyal CPNS 2026 Menguat, Kemenkeu dan BRIN Siap Buka Formasi Strategis
Konflik ini ditandai oleh tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Penggunaan senjata modern, pemboman besar-besaran terhadap kota-kota sipil, hingga kejahatan kemanusiaan seperti Holocaust yang dilakukan rezim Nazi, menjadikan Perang Dunia Kedua sebagai simbol tragedi kemanusiaan terbesar abad ke-20.
Diperkirakan lebih dari 60 juta orang tewas akibat perang ini, baik dari kalangan militer maupun warga sipil.
Kehancuran infrastruktur, kelaparan, dan trauma psikologis menjadi dampak panjang yang dirasakan oleh berbagai bangsa bahkan setelah perang berakhir pada 1945.
Meski membawa penderitaan luar biasa, Perang Dunia Kedua juga membentuk tatanan dunia baru.
Lahirnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), munculnya dua kekuatan besar dunia, serta perubahan peta politik global merupakan konsekuensi langsung dari perang ini.
Baca Juga: Siap-siap! Rekrutmen CPNS 2026 Diproyeksikan Lebih Selektif dan Berbasis Kompetensi
Perang Dunia Kedua menjadi pengingat pahit akan bahaya ekstremisme, totalitarianisme, dan ambisi kekuasaan yang tak terkendali.
Sejarahnya mengajarkan bahwa perdamaian, dialog, dan kerja sama internasional adalah fondasi penting untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa yang akan datang.***