Praktek Drama, Cara Seru Siswa MA Kebon Cinta Pelajari Bahasa Indonesia

Di MA Kebon Cinta, siswa kelas XI mendapatkan kesempatan untuk tampil membawakan drama sebagai bagian dari pembelajaran. Di MA Kebon Cinta, siswa kelas XI mendapatkan kesempatan untuk tampil membawakan drama sebagai bagian dari pembelajaran.

Keboncinta.com- Pembelajaran Bahasa Indonesia di MA Kebon Cinta semakin menarik dengan adanya praktek drama yang melibatkan langsung siswa kelas XI.

Kegiatan ini menjadi metode seru sekaligus efektif dalam mendalami materi drama yang biasanya hanya dipelajari secara teori di kelas.

Dalam proyek ini, siswa diajak untuk memerankan tokoh-tokoh dalam sebuah naskah drama yang mereka buat sendiri.

Baca Juga: Bukan Ceramah Lagi! Begini Cara Mind Mapping Mengubah Kelas Sejarah Jadi Panggung Diskusi Seru di MA Kebon Cinta

Tidak hanya sebagai pemeran, para siswa juga terlibat dalam berbagai peran penting lainnya seperti penulis naskah, kameramen, penata rias, pengatur kostum, dan editor video.

Menariknya, drama ini tidak dipentaskan secara langsung di atas panggung, melainkan dibuat dalam bentuk video yang dikemas secara kreatif.

Selama proses pembuatan, banyak tantangan yang mereka hadapi, salah satunya adalah mengatasi rasa grogi saat pengambilan gambar.

Baca Juga: Santri Kaleng-kaleng, Kosong Isinya, Nyaring Bunyinya

Beberapa adegan bahkan harus diulang berkali-kali demi hasil terbaik. Meski begitu, semangat para siswa tidak surut. Dengan bimbingan guru, mereka terus berlatih dan menyempurnakan penampilan.

“Melalui praktek drama ini, siswa tidak hanya belajar memahami isi teks drama, tetapi juga mengembangkan keterampilan komunikasi, kerja sama tim, dan kepercayaan diri,” ujar salah satu guru pembimbing.

Fakta menarik muncul selama proses syuting, di mana siswa yang biasanya pendiam di kelas, justru tampil percaya diri dan ekspresif saat bermain peran.

Baca Juga:Inilah Doa yang Dipesankan oleh Penggagas Pesantren Wirausaha Kebon Cinta untuk Diamalkan oleh Para Santri

Ini menjadi bukti bahwa pembelajaran berbasis praktik mampu mendorong siswa keluar dari zona nyaman dan menampilkan potensi terbaik mereka.

Selain memperkaya pengalaman belajar, kegiatan ini juga dinilai mampu membentuk karakter siswa secara positif.

Kreativitas, tanggung jawab, dan rasa percaya diri menjadi nilai tambah yang mereka dapatkan dari proses berkarya bersama.

Harapan ke depan, praktek drama semacam ini bisa terus dilaksanakan sebagai bagian dari metode pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Dengan begitu, pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya sekadar teori, tetapi juga menjadi ruang ekspresi dan pengembangan diri bagi para siswa.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *