Internasional
Misbah Mustofa

BRICS Tegaskan Akar Non-Blok di Tengah Krisis Multilateralisme

BRICS Tegaskan Akar Non-Blok di Tengah Krisis Multilateralisme

07 Juli 2025 | 01:03

Keboncinta.com- Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan bahwa BRICS merupakan kelanjutan semangat gerakan non-blok yang lahir dari Konferensi Asia-Afrika atau Konferensi Bandung pada 1955. Hal ini disampaikan Lula dalam pidato pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-17 yang digelar di Museum Seni Modern (MAM), Rio de Janeiro, Minggu (6/7).

“BRICS adalah manifestasi dari gerakan non-blok Bandung. BRICS menghidupi semangat Bandung,” ujar Lula di hadapan para pemimpin negara anggota BRICS.

Menurut Lula, di tengah melemahnya multilateralisme global, penting bagi BRICS untuk tetap mempertahankan prinsip multipolarisme dan penolakan dominasi satu kekuatan besar atas dunia.

Baca Juga: Yayasan Pesantren Kebon Cinta Gelar Syukuran 7 Tahun dengan Tema Multibahasa

“Pada 26 Juni lalu, PBB genap berusia 80 tahun, tetapi kita justru menyaksikan keruntuhan multilateralisme yang belum pernah terjadi sebelumnya,” tegasnya.

Lula menjelaskan bahwa berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi simbol kemenangan melawan fasisme sekaligus harapan bagi kerja sama global yang adil. Namun, sepuluh tahun setelah itu, Konferensi Bandung muncul sebagai reaksi terhadap upaya membagi dunia dalam zona pengaruh negara adidaya.

“Konferensi Bandung memperjuangkan tatanan internasional yang multipolar. Hari ini BRICS adalah pewaris gerakan itu,” kata Lula.

Baca Juga: Stop Perploncoan, Berikut Beberapa Larangan Keras dalam MPLS 2025

KTT BRICS ke-17 ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia yang untuk pertama kalinya hadir sebagai anggota penuh sejak 1 Januari 2025. Presiden RI Prabowo Subianto turut menghadiri pertemuan tersebut.

Dalam forum ini, para pemimpin BRICS membahas berbagai isu strategis, mulai dari konflik berkepanjangan di berbagai kawasan, reformasi tata kelola global, penguatan kerja sama ekonomi, hingga tantangan baru seperti kecerdasan buatan, lingkungan, dan kesehatan global.

Melalui KTT ini, BRICS menegaskan kembali posisinya sebagai kekuatan kolektif yang berupaya menciptakan dunia multipolar, adil, dan setara, sejalan dengan warisan Konferensi Bandung yang masih relevan hingga kini.***

Tags:
BRICS Non-Blok Multipolarisme Konferensi Bandung

Komentar Pengguna