Lifestyle
Tegar Bagus Pribadi

Hari Ibu dan Hal-Hal yang Baru Kita Sadari Saat Dewasa

Hari Ibu dan Hal-Hal yang Baru Kita Sadari Saat Dewasa

22 Desember 2025 | 16:43

Keboncinta.com--  Saat kecil, Hari Ibu sering kita rayakan dengan kartu ucapan sederhana, puisi singkat, atau bunga buatan dari kertas warna-warni. Kita mengucapkannya dengan riang, tanpa benar-benar memahami maknanya. Namun, seiring bertambahnya usia, Hari Ibu terasa berbeda. Ada banyak hal tentang ibu yang baru benar-benar kita sadari ketika dewasa.

Salah satu hal pertama yang kita pahami adalah lelahnya peran seorang ibu. Dulu, kita mungkin mengira ibu “selalu ada” begitu saja. Kini, setelah merasakan padatnya tanggung jawab hidup, kita mulai mengerti bahwa kehadiran ibu adalah hasil dari pengorbanan yang panjang: bangun paling pagi, tidur paling akhir, dan sering kali mengesampingkan dirinya sendiri.

Kita juga baru menyadari bahwa kekhawatiran ibu bukanlah bentuk kekangan. Saat kecil, larangan ibu sering terasa menyebalkan. Namun, ketika dewasa, kita paham bahwa setiap nasihat lahir dari pengalaman, rasa takut kehilangan, dan cinta yang tidak selalu pandai diungkapkan dengan kata-kata lembut.

Hal lain yang sering tersadar adalah betapa ibu jarang meminta. Banyak ibu tidak menuntut balasan atas apa yang telah mereka berikan. Mereka lebih sering berkata, “Ibu tidak apa-apa,” meski sebenarnya lelah. Kedewasaan membuat kita membaca kalimat sederhana itu dengan makna yang lebih dalam.

Saat dewasa, kita juga mulai melihat ibu sebagai manusia seutuhnya. Ia pernah muda, punya mimpi, dan mungkin harus mengubur sebagian harapannya demi keluarga. Kesadaran ini sering datang bersama rasa haru dan penyesalan: mengapa dulu kita tidak lebih banyak mendengar, atau sekadar bertanya bagaimana hari ibu berjalan?

Hari Ibu akhirnya bukan lagi tentang hadiah mahal atau unggahan di media sosial. Ia menjadi momen refleksi: sudahkah kita hadir untuk ibu, sebagaimana ia selalu hadir untuk kita? Sebuah pesan singkat, panggilan telepon, atau waktu berkualitas bersama sering kali jauh lebih berarti daripada sekadar simbol perayaan.

Kesimpulannya, Hari Ibu di usia dewasa mengajarkan kita tentang empati dan rasa terima kasih yang lebih matang. Ada banyak hal tentang ibu yang baru kita pahami ketika sudah dewasa—tentang lelah, cinta tanpa syarat, dan pengorbanan yang sunyi. Dan mungkin, kedewasaan sejati adalah ketika kita tidak lagi hanya merayakan Hari Ibu setahun sekali, tetapi menghargainya dalam keseharian.

Tags:
Hari Ibu Refleksi Hidup Makna Dewasa Cinta Ibu

Komentar Pengguna