Keboncinta.com-- Fenomena FYP di berbagai platform media sosial kerap menampilkan hubungan yang terlihat “ideal”. Hubungan yang selalu tampak bahagia, romantis, dan tanpa masalah. Tak jarang, hal ini membuat banyak orang merasa iri dan mulai menetapkan standar hubungan yang seolah harus selalu berjalan mulus seperti yang terlihat di layar. Pertanyaannya, apakah hubungan yang sehat benar-benar tanpa masalah?
Makna Hubungan yang Sehat
Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana dua individu mampu menjaga keseimbangan emosional, membangun komunikasi yang baik, serta saling menghargai satu sama lain. Dalam hubungan yang sehat, masing-masing pihak merasa aman untuk menjadi diri sendiri.
Namun, hubungan yang sehat tidak berarti selalu sempurna. Dalam perjalanan hubungan, wajar jika muncul perbedaan pendapat, kesalahpahaman, atau konflik kecil ibarat kerikil di jalan. Hal-hal tersebut dapat diatasi dengan menahan amarah, berkomunikasi secara jelas, dan tetap saling menghargai.
Hubungan Sehat vs Hubungan Sempurna
Hubungan sehat adalah hubungan yang memberi ruang untuk tumbuh. Di dalamnya terdapat komunikasi, kejujuran, saling menghargai, dan kemampuan menyelesaikan konflik dengan dewasa. Masalah tetap ada dan perbedaan tetap muncul, tetapi kedua pihak mau belajar, mendengar, dan memperbaiki bersama.
Sementara itu, hubungan sempurna sering kali hanya ada dalam bayangan. Hubungan ini terlihat tanpa konflik, selalu harmonis, dan seolah tidak pernah salah. Namun demi menjaga kesan “sempurna”, perasaan sering dipendam dan masalah justru dihindari, bukan diselesaikan. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menjadi tidak sehat.
Kesalahan yang sering terjadi adalah memaknai hubungan ideal sebagai hubungan di mana pasangan harus selalu memenuhi semua keinginan pasangannya. Padahal, hubungan yang sehat justru membutuhkan batasan. Tidak semua hal harus dituruti. Ketika ada sesuatu yang salah, bersikap tegas dan jujur jauh lebih sehat daripada terus-menerus mengorbankan diri demi menjaga hubungan tetap terlihat baik-baik saja.
Konflik Bukan Tanda Hubungan Gagal
Dalam menjalani hubungan, konflik atau kesalahpahaman hampir tidak bisa dihindari. Namun, konflik bukanlah tanda bahwa hubungan tersebut gagal. Justru, konflik bisa menjadi ruang belajar dan bertumbuh bagi kedua belah pihak.
Sikap dewasa saat konflik datang adalah dengan menahan emosi, tetapi tetap membuka komunikasi. Menyampaikan perasaan secara perlahan dan jujur jauh lebih membangun daripada diam terlalu lama atau meluapkan emosi tanpa kendali.
Sehat Tidak Harus Sempurna
Pada akhirnya, hubungan yang sehat tidak harus sempurna. Setiap hubungan memiliki standar idealnya masing-masing. Ada yang merasa dicintai melalui perhatian, ada pula yang melalui tindakan.