Pendidikan
Rahman Abdullah

Tampil dalam Matsama 2025 MAN 11 Jakarta, Dua Siswa Berkebutuhan Khusus Lantunkan Ayat Suci Al-Qur'an dengan Indah

Tampil dalam Matsama 2025 MAN 11 Jakarta, Dua Siswa Berkebutuhan Khusus Lantunkan Ayat Suci Al-Qur'an dengan Indah

17 Juli 2025 | 07:25

Keboncinta.com-- Terdapat sesuatu yang berbeda dalam pelaksanaan orientasi siswa baru di salah satu madrasah negeri pada tahun ajaran sekarang, suasana haru terasa menyelimuti Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (Matsama) 2025 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 11 Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Di tengah-tengah banyaknya siswa baru yang mengikuti pembukaan acara, terdapat dua murid disabilitas yang hafal 30 juz Al-Qur’an tampil di depan semua hadirin. Keduanya melantunkan Al-Qur’an dengan merdu yang menyentuh qalbu.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag), Amien Suyitno, mengungkapkan bahwa penampilan spesial dari dua siswa diasbilitas ini bukan hanya menjadi pembuka acara, tetapi juga penanda madrasah sangat inklusif, memuliakan, dan merangkul seluruh kalangan anak bangsa.

“Ini bukan sekadar hafalan. Ini adalah suara dari hati yang jernih. Saya terharu,” ujar Dirjen Pendis.

Suasana yang sangat khidmat, anak-anak berkebutuhan khusus tersebut duduk bersila di panggung acara. Mereka membaca ayat suci dengan penuh ketenangan dan keindahan irama.

Suara mereka tidak hanya menyentuh, tetapi juga menginspirasi, serta membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk mencintai dan menghidupkan Al-Qur’an dalam kehidupan ini.

Dalam Matsama MAN 11 Jakarta ini, Dirjen Pendis berikan arahannya tentang menguatkan makna madrasah sebagai rumah yang inklusif, tempat menyemai cinta, ilmu, dan masa depan.

“Al-Madrasatu kal baiti – Madrasah adalah rumah kita semua. Termasuk bagi anak-anak hebat yang mungkin dilihat berbeda oleh dunia, tapi sangat istimewa di mata Tuhan,” ungkapnya.

Bukan hanya menjadi ajang perkenalan, Matsama 2025 juga menjadi refleksi kebijakan pendidikan Islam yang berlandaskan kasih sayang, kesetaraan, dan keberagaman.

Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diterapkan madrasah hari ini menjadikan akhlak dan nilai kebangsaan sebagai inti dari proses pembelajaran.

Adanya penampilan dari anak-anak disabilitas penghafal Al-Qur’an ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di madrasah, saat ini telah menjadi rumah yang inklusif yang menerima semua, mendidik dengan cinta, dan melahirkan generasi tangguh yang mencintai ilmu penegtahuan dan berakhlakul katimah.***

Sumber: Kemenag RI

Tags:
pendidikan madrasah hebat

Komentar Pengguna